KOMPAS IMAGES/NI LUH MADE PERTIWI F
|
KOMPAS.com — Ada cerita mengenai sebuah jangkar yang terdampar di Pantai Kartini, Rembang, Jawa Tengah. Saat tiba di Pantai Kartini, aneka wahana permainan untuk anak-anak memadati pantai. Di manakah jangkar itu? Ternyata, jangkar itu bersemayam dengan apik di sebuah kolam ikan. Di salah satu sisi terpajang papan besar berisi komik. Komik itu mengisahkan asal usul jangkar yang diberi nama "Jangkar Dampo Awang".
Seperti tertera pada komik itu, sebuah legenda yang diceritakan dari mulut ke mulut menuturkan kisah antara Dampo Awang dan Sunan Bonang. Dampo Awang adalah seorang musafir dari negeri China. Saat menjelajahi lautan, ia singgah di pesisir Pulau Jawa. Dampo Awang kemudian mendengar tentang kesaktian Sunan Bonang. Ia pun bertekad untuk menjajal kemampuan Sunan Bonang.
Kapal pun ia arahkan ke Pantai Regol. Di sana ia sempat berpapasan dengan rombongan yang sedang berjalan. Tak disangka, orang itu adalah Sunan Bonang yang sedang berjalan bersama para santri. Keesokan harinya, Dampo Awang mencari Sunan Bonang di padepokan. Dampo Awang berteriak-teriak memanggil Sunan Bonang yang tengah mengajar para santri. Awalnya, Sunan Bonang berusaha untuk sabar walau dipanggil-panggil dengan cara tak sopan.
Namun, Dampo Awang terus memanggil-manggil Sunan Bonang. Sunan Bonang pun menghampiri si musafir itu. Terkejutlah Sunan Bonang karena ternyata Dampo Awang adalah orang asing. Selayaknya orang asing, ia pun harus diperlakukan sebagai tamu. Namun, Dampo Awang tetap bersikukuh ingin mengadu ilmu dengan Sunan Bonang. Akhirnya karena terus didesak, pertarungan pun terjadi antara Sunan Bonang dan Dampo Awang.
Sunan Bonang memenangkan pertarungan. Ia kemudian mengikat Dampo Awang di tiang kapal. Kapal armada Dampo Awang itu pun kemudian ditendang Sunan Bonan ke lautan. Kapal itu hancur berantakan. Konon, layarnya terdampar di daerah Bonang dan menjadi Watu Layar. Sementara jangkarnya terdampar di Rembang. Tepatnya di Pantai Kartini yang kini disebut juga sebagai Dampo Awang Beach.
Alkisah, saat kapal yang membawa Dampo Awang mulai tenggelam, Dampo Awang berteriak "kerem" yang berarti tenggelam. Sementara Sunan Bonan berteriak "kemambang" yang berarti melayang di atas laut. Dari dua kata inilah muncul nama Rembang. Jika Anda berkesempatan melewati Rembang dalam rangka mudik, jangan lupa mampir ke Pantai Kartini. Selain Anda bisa menyaksikan jangkar penuh cerita legenda tersebut, di area ini juga terdapat berbagai permainan yang cocok untuk anak-anak.
Uniknya, tidak seperti beberapa peninggalan bersejarah yang terkesan diabaikan. Tata pamer Jangkar Dampo Awang di Pantai Kartini begitu apik. Apalagi papan informasi yang menyertai jangkar tersebut bukan sekadar kertas putih bertuliskan legenda di balik jangkar tersebut. Oleh pengelola pantai, informasi mengenai Jangkar Dampo Awang ditampilkan dalam bentuk komik petualangan sehingga mampu menarik perhatian para pengunjung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar