Tol Tangerang-Merak Siap Hadapi Mudik



KOMPAS/HARY SUSILO

TANGERANG, KOMPAS.com - Menghadapi arus mudik dan arus balik Lebaran 1432 H, jalan tol Tangerang-Merak telah menyiapkan seluruh sarana dan aparatnya untuk melayani pengguna jalan dengan memberikan rasa aman, nyaman, dan kelancaran bagi para pemudik.

"Sepuluh hari menjelang Hari Raya Idul Fitri 1432 H, seluruh jalan tol kami sudah mulus karena pekerjaan yang berkaitan dengan rekonstruksi jalan beton telah selesai dan mengenai kenaikan laju pengguna tol ini diperkirakan sebesar tujuh persen dari tahun sebelumnya," kata Presiden Direktur PT Marga Mandalasakti (MMS) Wiwiek D Santoso saat ditemui Kompas.com di Hotel Aryaduta Karawaci, Tangerang, Kamis (11/8/2011).

Jalan tol Tangerang-Merak dikelolola oleh PT MMS, membentang dari Tangerang Barat sampai Merak sepanjang 72,45 kilometer.

Sementara itu Indra Wijaya, Humas PT MMS mengatakan, jalur yang sudah direkostruksi sudah sepanjang 31 kilometer. Sudah ada juga pelapisan aspal sepanjang 17 kilometer. Kedua jalur--ke arah Merak maupun Tangerang--dipastikan layak digunakan sejak H-10. Ada juga proyek kerja jangka panjang dari PT MMS yang akan ditargetkan selesai di akhir tahun 2011, yaitu penambahan jalur menjadi tiga jalur setelah pintu tol Bitung.

"Terlepas dari menghadapi padatnya arus mudik, kami ingin memberikan pelayan jasa yang maksimal bagi para pengguna jasa tol Tangerang-Merak, maka kami buat ini," ujar Wiwiek.

Mulai dari Km 50-55 atau lebih, tepatnya mulai dari Balaraja Barat-Ciujung, merupakan titik rawan yang perlu diwaspadai para pengguna jasa tol Tangerang-Merak.

"Karena jalanannya hanya lurus saja, dan cenderung membuat pengemudi menjadi mengantuk dan terjadilah kecelakaan. Data kami menjelaskan bahwa terhitung dari bulan Juni-Juli 2011 sudah ada 105 kecelakaan yang terjadi, sebagaian besar diakibatkan hilangnya konsentrasi saat mengemudi," kata Wiwiek.

Langkah awal yang dilaksanakan oleh PT MMS untuk mengantisipasinya adalah dengan membuat "garis kejut" di sepanjang titik rawan kecelakaan, guna membatasi kecepatan kendaraan yang terkadang sering melampaui batas maksimal kecepatan yang sudah ada di rambu-rambu lalu lintas di sepanjang tol. Selanjutnya, akan dipasang pagar pembatas yang terbuat dari wire rope untuk menggantikan pagar besi pembatas yang biasa.

Menggunakan wire rope, kata Indra, cenderung bisa mengurangi tingkat kerusakan pada kendaraan, seandainya separah-parahnya kendaraan tersebut keluar dari jalur tol. Tidak lupa juga akan ada posko kesehatan sejak H-10 yang ada di Km 43 dan Km 68. Akan ada tempat buat mengecek kesehatan, bengkel gratis dari Astra dan juga akan diberikan takjil gratis.

Akan tersedia juga tujuh unit kendaraan derek gratis, terdapatnya Variable Message Sign (VMS) sebanyak dua unit beserta layanan informasi MMS melalui nomor telepon 0254-207878 dan layanan bebas pulsa 0 800 1 77 78 79.

Indra mengatakan, yang paling perlu diwaspadai adalah batas kecepatan, minimal 60 kilometer dan maksimalnya 100 kilometer. "Jalur kita panjang dan cenderung pengemudi melaju kecepatan kendaraan di luar batas yang sudah diberikan. Karena data kami menjelaskan bahwa sering kali kecelakaan terjadi saat di jalanan lurus, saat laju kendaraan terlewat batas," katanya.

Indra mengimbau, agar pengemudi memastikan kondisi kesehatan yang fit sebelum melakukan mudik, juga memastikan kondisi kendaraan dalam kondisi prima, serta patuhi rambu lalu lintas.


Link lain :

pemesanan-wire-rope
tips-memilih-wire-rope-berkualitas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar