POS KUPANG.COM, JAKARTA --- Bus yang memuat kurang-lebih 40 penumpang ikut tenggelam saat jembatan yang membentang di atas Sungai Mahakam, Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Bus berikut penumpang diduga masih terjak di dasar sungai.
Demikian disampaikan Kabag Penum Polri Kombes (Pol) Boy Rafli Amar di Jakarta, Minggu (27/11/2011). Hingga kemarin, tim penyelam dan evakuasi dari beberapa instansi terus mencari korban yang diduga terjebak di kendaraan yang ada di dasar sungai Mahakam tersebut.
"Kami melanjutkan pencarian korban karena diprediksi masih ada di dalam sungai. Dari informasi, ada dua bus, diperkirakan ada 40 warga yang terjebak di dalam sungai," ujar Boy. Boy berharap korban dapat diketemukan.
Tim SAR melanjutkan pencarian dan penyelamatan korban ambruknya jembatan Tenggarong di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Minggu pagi. "Pagi ini Tim Basarnas akan diberangkatkan dengan pesawat Hercules dari Halim Perdanakusuma," kata Sutopo.
Basarnas akan memberangkatkan tim ahli SAR dan peralatan untuk melakukan pencarian dan penyelamatan korban. "Kedalaman sungai sekitar 40 meter dengan arus sungai yang deras sehingga cukup menyulitkan pencarian," katanya.
Sebelumnya, BNPB menyebutkan korban jiwa sebanyak 4 orang atas nama, Alifah (6 bulan), Agus, Mat (nama panggilan) dan satu orang belum teridentifikasi. Sementara korban luka-luka berjumlah 19 orang, yakni 12 laki dan 5 wanita. Selain itu, 5 mobil dan 10 sepeda motor hanyut.
Sementara mantan Ketua Umum Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional (LPJKN) Malkan Amin menilai ada yang salah sebagai penyebab ambruknya jembatan Tenggarong. "Pasti ada yang salah, kegagalan konstruksi, sebab life time sebuah jembatan itu 100 tahun. Ini umurnya 10 tahun sudah runtuh ini adalah yang salah," kata Malkan.
Jembatan Kutai Kartanegara yang melintasi Sungai Mahakam di Kalimantan Timur runtuh, Sabtu sore, runtuh disaat banyak kendaraan dan orang melintasi jembatan yang menghubungkan Samarinda dan Balikpapan ini. Belum diketahui penyebab runtuhnya jembatan namun muncul spekulasi karena sering ditabrak oleh kapal besar yang lalu lalang di bawahnya.
"Dalam etika konstruksi, kita dipesankan setiap kegagalan kontruksi tidak boleh langsung buru-buru mengambil kesimpulan. Tunggu investigasi dan uji laboratorium," kata Malkan.
Menurut Malkan, dalam dunia konstruksi jembatan umur jembatan bisa ditentukan dengan kualifikasi tekhnis yang dimiliki jembatan tersebut tentu dengan dibarengi perawatan-perawatan terencana selama dalam proses pengoperasiannya.
"Dalam investigasinya akan diketahui nanti apakah jembatan sudah sesuai standar pelaksana atau tidak. Apakah jembatan mampu menerima beban berjalan atau beban kejut misalnya kalau kendaraan tiba-tiba ngerem karena itu ada beban tambahan. Seperti apa beton, kawat yang digunakan, dan sebagainya. Itu semua bisa diivestigasi dan ditemukan penyebabnya," kata Malkan.
Dia mengatakan uji laboratorium di Puslitbang PU di Bandung akan membuktikan apa penyebab runtuhnya jembatan yang baru berumur 10 tahun itu.
Malkan Amin mengatakan tidak sulit untuk mengidentifikasi penyebab runtuhnya jembatan Tenggarong. "Beri kesempatan kepada Kementerian PU (Pekerjaan Umum) untuk berkoordinasi dan melakukan investigasi penyebab runtuhnya jembatan.
Memang butuh waktu sedikit tapi tidak lama sekitar 1-2 bulan sehingga bisa diketahui penyebabnya," kata Malkan.
Dia mengatakan uji laboratorium di Puslitbang PU di Bandung akan membuktikan apa penyebab runtuhnya jembatan yang baru berumur 10 tahun itu.
Dia mengatakan uji laboratorium di Puslitbang PU di Bandung akan membuktikan apa penyebab runtuhnya jembatan yang baru berumur 10 tahun itu.
"Nanti diambil contoh material konstruksi seperti gumpalan beton diuji di sana (Bandung). Lalu akan kelihatan apa benar beton yang digunakan sudah penuhi standar atau tidak. Kawatnya bagaimana, dan seterusnya," kata Malkan yang dikenal malang melintang di dunia konstruksi nasional ini.
Karena itu, dia meminta semua pihak tidak berspekulasi lebih dulu penyebab jembatan runtuh. "Dalam etika konstruksi kita dipesankan setiap kegagalan kontruksi tidak boleh langsung buru-buru mengambil kesimpulan. Tunggu hasil investigasi saja. Karena tidak sulit mengetahui penyebab jembatan runtuh," kata Malkan, yang juga Anggota DPR RI Komisi V (Komisi Konstruksi) ini.
Sementara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPT) meminta Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menerjunkan timnya untuk mendeteksi bawah permukaan Sungai Mahakam. Hal itu perlu dilakukan untuk mengetahui berbagai posisi konstruksi jembatan Tenggarong maupun korban sehingga dapat mempermudah proses evakuasi.
"Teknologi survei bawah air menggunakan multibeam echosounder dan side scan sonar," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.
Sutopo mengungkapkan kendala utama pencarian dan penyelamatan korban runtuhnya Jembatan Tenggarong adalah keruhnya air, arus deras dan dalamnya sekitar 40 meter dari sungai Mahakam. Kondisi ini menyebabkan tim SAR gabungan yang menyelam sungai mengalami kesulitan melihat dasar sungai.
Sutopo mengungkapkan kendala utama pencarian dan penyelamatan korban runtuhnya Jembatan Tenggarong adalah keruhnya air, arus deras dan dalamnya sekitar 40 meter dari sungai Mahakam. Kondisi ini menyebabkan tim SAR gabungan yang menyelam sungai mengalami kesulitan melihat dasar sungai.
BPPT juga diminta melakukan audit teknologi jembatan. Sebagai upaya awal tim akan mendata dan mengambil sampling bagian konstruksi terkait runtuhnya jembatan untuk keperluan audit teknologi, terutama bagian wire rope vertikal dan part connection penggantung jembatan.
"Juga mendata kondisi tiang jembatan di bagian bawah permukaan air, yang tercatat pernah ditabrak towing barge," kata dia penuh harap. Tim penyidik Bareskrim Polri diterjunkan guna membantu Polda Kalimantan Timur menyelidiki ambruknya jembatan Kutai Kartanegara di Tenggarong, Kalimantan Timur.
Kabag Penum Polri Kombes Boy Rafli Amar di Jakarta. Menurut Boy, sejauh ini tim penyidik telah memeriksa 11 saksi, yakni dari pihak warga dan pihak perusahaan yang melakukan perawatan jembatan tersebut. Sebab, ambruknya jembatan terjadi saat jembatan tengah diperbaiki.
"Pascarubuhnya jembatan, tadi malam tim Bareskrim Polri dipimpin Kabareskrim, langung berangkat ke lokasi dan membawa tim penyidik 11 orang, puslabfor 6 orang dan DVI (Disaster Victim Identification) 5 orang, yang telah bekerja sejak tadi malam," kata Boy.
Karena penyelidikan baru dimulai, Boy belum bisa menyampaikan hasil kerja tim penyidik tersebut. Namun, Boy mengakui jika tim penyidik akan memeriksa pihak perusahaan yang melaksanakan proyek membangun jembatan tersebut.
(tribunnews/aco/coz/fer).
(tribunnews/aco/coz/fer).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar