JENIS SHACKLE DARI BENTUK PENGUNCI - www.asmarines.com

JENIS SHACKLE DARI BENTUK PENGUNCINYA

Seperti yang pernah saya bahas sebelumnya, bahwa shackle itu dapat dibedakan menjadi berapa macam tergantung dari faktor-faktor tertentu. Artikel saya tentang shackle sebelumnya membahas Jenis shackle dari Tipenya, dan kali ini saya akan membahas jenis shackle dari bentuk penguncinya.

Untuk perbedaan dari jenis shackle yang dibedakan dari bentuk penguncinya, shackle dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
1. Shackle "Screw Pin"
Shackle jenis ini menggunakan bentuk pin dengan pemutar scrup tanpa menggunakan pengunci. Hanya dikencangkan saja sampai batas maksimal ulirnya agar tidak terlepas, intinya sama seperti scrup yang dikencangkan pada lubangnya. Shackle ini digunakan untuk aplikasi non permanen ( aplikasi yang membutuhkan shackle yang dapat dibongkar dan pasang kembali.
Berikut ini adalah contoh gambar dari Shackle Screw Pin :
 
Fungsi dari Shackle Screw Pin :
Shackle dengan pengunci tipe screw pin ini digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan shackle yang dapat dicopot pasang. Shackle dengan screw pin ini dapat digunakan untuk aplikasi bongkar muat. Shackle ini tidak boleh digunakan untuk aplikasi angkat secara choker ( dicekik ). 

2. Shackle "Bolt & Nut" / Mur Baut
Shackle jenis ini menggunakan bentuk pin seperti kepala baut dengan pengunci baut dan pengunci pinnya. Shackle jenis ini lebih aman karena tidak mudah terbuka. Shackle ini digunakan untuk aplikasi yang lebih permanen, contohnya pada aplikasi offshore.
Berikut ini adalah contoh gambar dari Shackle "Bolt & Nut" :





Fungsi dari Shackle "Bolt & Nut" :
Shackle dengan pengunci tipe Bolt and Nut ini digunakan untuk aplikasi yang membutuhkan shackle yang aman dengan pengunci yang tidak bisa dibuka dengan mudah dan tingkat keamanan yang lebih safety ( biasanya dipasang lebih permanen ). Direkomendasikan digunakan untuk aplikasi yang permanen dan jangka panjang contohnya offshore, tetapi bukan berarti shackle jenis ini tidak bisa digunakan untuk aplikasi yang lain. Justru shackle jenis ini juga bisa digunakan untuk aplikasi yang menggunakan shackle screw pin di Lapangan.

Setelah kita tau jenis dari shackle yang dilihat dari bentuk penguncinya, saya akan menambahkan sedikit tentang keuntungan dari tiap-tiap shackle ini, yaitu diantaranya :

  1. Screw Pin : Lebih mudah untuk dibongkar pasang kembali.
  2. Bolt & Nut : Lebih aman dalam pemakaiannya.
Untuk pemesanan shackle sesuai dengan kebutuhan anda silahkan kunjungi website kami www.asmarines.com, atau anda juga dapat menghubungi langsung marketing kami di nomor ( 021 ) 691 9595, marketing kami akan dengan senang hati membantu anda.

JENIS SHACKLE DARI TIPE - www.asmarines.com

JENIS SHACKLE DILIHAT DARI TIPENYA

Pengertian umum dari shackle adalah sebuah alat bantu angkat yang disambungkan dengan tali, wire rope sling ataupun chain sling. Shackle memiliki bentuk yang berbeda sesuai dengan tipe dan kegunaannya saat digunakan di Lapangan.

Berikut ini akan saya jelaskan tentang jenis dari shackle itu sendiri jika dilihat dari tipenya :
1. Shackle "D" / Dee
jenis shackle dari tipe - shackle D
Shackle jenis ini berbentuk seperti huruf "D", karena itu dinamakan dengan shackle "D" atau Dee.
Fungsi dari Shackle "D" :
Shackle "D" digunakan kebanyakan user untuk aplikasi lifting dan towing yang menggunakan rantai seperti chain sling. Bentuknya yang menyerupai huruf D membuat mata rantai terpasang dengan benar pada lubangnya, maksudnya yaitu rantai tidak bisa bergerak atau goyang saat digunakan untuk mengangkat barang menggunakan shackle "D" ini.
Hal yang perlu diketahui, gesekan akibat goyangan dari rantai pada shackle akan membuat rusaknya shackle dan mata rantai yang bersentuhan dengannya secara perlahan, dan tentunya itu sangat membahayakan bagi user dan orang-orang disekitarnya saat shackle digunakan untuk mengangkat beban. 
  
2. Shackle "Omega" 
Shackle jenis ini berbentuk seperti tapal kuda, tapi lebih tepatnya shackle ini berbentuk seperti simbol Omega “Ω”, oleh karena itu shackle ini dinamakan shackle "Omega".
Fungsi dari Shackle "Omega" :
Shackle Omega digunakan kebanyakan user untuk aplikasi Lifting ataupun towing yang menggunakan wire rope, seperti wire rope sling. Shackle Omega ini didesign memiliki lubang kait lebih besar dari shackle D karena wire rope memiliki diameter yang lebih besar daripada rantai dan Shackle ini juga dapat muat lebih banyak sling ( 1 shackle bisa dipasang 2 wire rope sling ). Lubang kaitnya yang hampir berbentuk lingkaran membuat wire rope terpasang dengan benar sehingga mengurangi gesekan antar wire rope dan shackle saat diaplikasikan.

Untuk pemesanan shackle yang sesuai dengan kebutuhan anda, silahkan kunjungi website kami www.asmarines.com atau anda bisa menghubungi marketing kami di nomor ( 021 ) 691 9595.

SHACKLE ATAU SEGEL - www.asmarines.com

PENGERTIAN SHACKLE ATAU SEGEL

Perlu diketahui bahwa nama lain dari shackle adalah segel. Shackle / Segel ini adalah alat bantu angkat yang terbuat dari bahan mild steel, carbon steel, alloy steel, dan stainless steel 304 & 316.
Shackle / Segel fungsinya untuk menyambung atau mengkaitkan sling dengan objek angkat. Shackle digunakan untuk mengangkat barang, basket, beam, mesin dan objek angkat lain yang menggunakan sling sebagai alat bantu angkatnya.

Kelebihan dari mengangkat dengan shackle :
  1. Shackle mudah dibuka dan dipasang ( selain untuk offshore ), sehingga lebih flexible dan efisien.
  2. Dapat menggunakan 1 sling dan 1 shackle saja dalam mengangkat beberapa barang, sesuai dengan working load limitnya ( selain untuk offshore )
  3. Dapat digunakan untuk menyambung sling dengan alat rigging lain seperti hook, ring, master link dan eye bolt.
Dari penjelasan sebelumnya tentang material dari shackle ini, maka saya akan menjelaskan perbedaan dari tiap-tiap material pembuat atau bahan dasar dari shackle ini.
  1. Carbon Steel, adalah besi yang mengandung antara 0.5 - 1.5 % karbon dan sejumlah kecil mangan, belerang, fosforus, dan silikon.
  2. Alloy Steel, adalah besi dengan kandungan karbon dan campuran lain yaitu nikel, khrom, tembaga dan molybdenum.
  3. Mild Steel, adalah besi lunak yang mengandung maksimum 0.25 % karbon dan 0.4 - 0.7 % manganese ( batu kawi ), 0.1 - 0.5 % silikon dan beberapa unsur fosfor.
  4. Stainless Steel, adalah baja tahan karat atau senyawa besi yang mengandung setidaknya 10.5 % kromium untuk mencegah proses korosi ( pengaratan logam ).


KARAKTERISTIK MATERIAL SHACKLE ATAU SEGEL

Untuk mengetahui karakteristik dari tiap-tiap material pembuat shackle akan saya jelaskan sedikit dibawah ini:

  1. Alloy Steel : Memiliki kapasitas angkat lebih besar daripada carbon steel dengan ukuran shackle yang sama, sehingga cocok digunakan untuk aplikasi lifting dan towing.
  2. Carbon Steel : Memiliki karakteristik kuat, dibawah alloy steel tetapi tetap memiliki kekuatan breaking load yang tinggi tentunya, sehingga cocok juga digunakan untuk aplikasi lifting dan towing.
  3. Mild Steel : Besi jenis ini biasa digunakan untuk aplikasi ringan seperti dapra dan lashing karena shackle jenis ini tidak mempunyai kekuatan angkat.
  4. Stainless Steel : Besi jenis ini biasa digunakan untuk aplikasi ringan seperti dapra dan lashing karena shackle jenis ini tidak mempunyai kekuatan angkat.

Untuk pemesanan shackle yang sesuai dengan kebutuhan anda, silahkan kunjungi website kami di www.asmarines.com atau anda juga dapat menghubungi marketing kami di nomor ( 021 ) 691 9595

Sumber :

PETUNJUK PENGGUNAAN DAN PERAWATAN HOOK ATAU GANCO - www.asmarines.com

PETUNJUK PENGGUNAAN HOOK ATAU GANCO

Seorang user tidak boleh menggunakan Hook atau ganco tanpa adanya pengalaman atau pengetahuan tentang hook itu sendiri terlebih dahulu. Seorang user harus mengerti dan selalu berpegang pada buku pedoman penggunaan hook atau ganco. Hal ini dimaksudkan agar jumlah kecelakaan kerja dapat dikurangi atau bahkan ditiadakan. Untuk itu saya akan menjelaskan sedikit tentang petunjuk penggunaan dan perawatan Hook atau ganco itu sendiri, yaitu diantaranya :

  1. Lakukan pemeriksaan secara berkala apakah ada keretakan , cuil, bengkok dan faktor lain yang dapat menyebabkan kerusakan pada hook.
  2. Lakukan pemeriksaan oleh orang yang sudah berpengalaman.
  3. Untuk penggunaan hook bekas harus dilakukan inspeksi dengan magnetic particle dan Dye Penetrant oleh orang yang berpengalaman terlebih dahulu secara berkala.
  4. Jangan menggunakan hook yang sudah mengalami pemegaran leher maksimal 5%.
  5. Jangan menggunakan hook yang bengkok dan jangan berusaha meluruskan kembali hook yang telah bengkok untuk dipakai kembali.
  6. Berat beban tidak boleh melebihi working load hook.
  7. Dilarang memperbaiki, meluruskan, mengerjakan ulang ataupun membentuk ulang hook dengan cara dipanaskan, dibakar, dilelehkan ataupun di press.
  8. Jangan menggunakan hook dengan posisi terhalang benda atau balok.
  9. Jangan menggunakan hook dengan posisi dimiringkan.
  10. Tumpuan angkat hook harus ditengah lekukan kaitnya, tidak boleh disamping, depan dan belakang lekukan kaitnya.
  11. Jangan menggunakan hook dengan posisi Latch Kit tidak terkunci dengan baik.
  12. Pastikan wire rope, rantai ataupun webbing sling tidak terjepit latch kit sebelum hook digunakan.
  13. Sudut angkat tidak boleh lebih dari 45 derajat.
  14. Baca dan pahami petunjuk penggunaan sebelum menggunakan hook.
Setelah anda tau tentang apa dan bagaimana saja cara penggunaan hook yang benar, diharapkan anda tetap membaca dan memahami petunjuk penggunaan dari hook lebih lanjut. Karena ditakutkan anda lupa dengan tata cara penggunaan yang baik dan benar yang tentunya akibatnya dapat berbahaya untuk orang-orang disekitarnya. Adapun bahaya menggunakan hook dengan tidak benar adalah sebagai berikut :


BAHAYA MENGGUNAKAN HOOK DENGAN TIDAK BENAR
  1. Beban atau barang yang diangkat bisa terlepas dari hook dan jatuh.
  2. Barang yang jatuh dapat menyebabkan cedera ataupun kematian pada orang disekitarnya.
  3. Pengunci atau Latch Kit akan terlepas jika trigger hook mengalami tekanan.
  4. Mengangkat beban dengan posisi hook miring dapat menyebabkan selip sehingga akan membuat jatuhnya barang atau beban yang diangkat.
Agar user tau kapan harus melakukan inspeksi pada hook, berikut ini adalah sedikit tips agar tidak terlambat melakukan inspeksi hook agar selalu aman saat diaplikasikan :
  1. Jadwalkan pemeriksaan rutin dari semua hook, khususnya sebelum dan sesudah pemakaian.
  2. Periksa penguncinya, pastikan tidak kendur dan terpasang dengan benar sebelum digunakan.
  3. Periksa sudut pengait hook, agar tidak boleh melebihi 5% dari sudut awal hook pada kondisi baru. ( catatlah sudut awal saat membeli hook baru agar bisa dibandingkan ).
  4. Periksa kebengkokan hook agar jangan sampai ada pebengkokan. ( periksa dengan menggunakan jangka sorong ).
  5. Inspeksi harus dilakukan oleh profesional atau orang yang telah membaca petunjuk penggunaan.
  6. Pastikan hook terpasang dengan benar pada hammerlock atau pada sling sebelum digunakan.

Untuk pemesanan silahkan hubungi marketing kami di ( 021 ) 691 9595 atau kunjungi website kami www.asmarines.com

CARA MEMASANG EYE HOOK PADA WIRE ROPE SLING - www.asmarines.com

CARA MEMASANG EYE HOOK PADA WIRE ROPE SLING

CARA MEMASANG EYE HOOK PADA WIRE ROPE SLING
Jika anda melihat gambar disamping ini, tentunya anda bertanya-tanya.. bagaimana cara memasang hook ini ke dalam wire rope sling ini?

Karena jika dilihat baik-baik, kedua benda yang tersambung ini tidak memiliki lubang kait yang dapat dibuka tutup.

Mungkin jika anda menggunakan wire rope sling tanpa thimble, anda dapat membayangkan cara pemasangannya.. Tetapi bagaimana jika pemasangan wire rope sling dengan eye hook ini menggunakan thimble..??

Saya akan mencoba menjelaskan pada anda bagaimana cara memasang eye hook pada wire rope sling yang menggunakan thimble, agar anda dapat mengetahui langkah-langkah pemasangannya, sehingga tidak ada kebingungan atau kesalahan dalam pemasangan saat anda menemukan kasus seperti ini.






Berikut ini adalah tahap-tahap pemasangan wire rope sling pada eye hook dengan menggunakan thimble :

1. Siapkan barang-barang apa saja yang dibutuhkan untuk membuat wire rope sling yaitu :
  • Wire rope yang telah dipotong sesuai dengan kebutuhan.
  • Eye Hook dengan ukuran yang telah ditentukan.
  • Thimble sesuai dengan ukuran wire rope ( pemasangan dengan menggunakan thimble ini sifatnya opsional )
  • Ferulle
2. Pertama-tama bukalah thimble agar ujung thimble terbuka, sehingga bisa masuk pada eye hook. Berikut ini adalah contoh dari gambar Thimble yang sudah dibuka ujungnya :
CARA MEMASANG EYE HOOK PADA WIRE ROPE SLING Thimble













3. Masukkan ferulle pada wire rope sebagai alat pengunci talurit wire rope nantinya.
4. Masukkan wire rope dan thimble pada eye hook kemudian wire rope ditekuk masuk pada ferulle.
5. Tentukan ukuran mata sesuai ketentuan pembuatan talurit menggunakan thimble dan press ferulle tersebut sampai thimble tertutup kembali dan terbentuk mata wire rope.

JENIS HOOK ATAU GANCO - www.asmarines.com

JENIS HOOK ATAU GANCO

Hook bukan hanya terdiri satu model atau satu jenis. Hook terdiri dari beraneka ragam bentuk dan jenis sesuai dengan kegunaannya di Lapangan agar dapat memenuhi kebutuhan para pengguna dari hook itu sendiri. Berikut ini akan saya jelaskan macam-macam dari hook menurut bentuk dan kegunaannya di Lapangan :

JENIS HOOK ATAU GANCO MENURUT BENTUK / KEGUNAANNYA

Menurut bentuk atau kegunaannya, hook dapat dibedakan menjadi 11 macam jenis yaitu :

1. SLING HOOK
Sling Hook digunakan pada wire rope sling ataupun chain sling. Sling Hook ini diaplikasikan di general industry atau semua industri yang membutuhkan wire rope sling dan chain sling untuk alat pengangkatan. Berikut adalah gambar dari sling hook ini :

 













2. GRAB HOOK
Grab Hook digunakan sebagai pemendek rantai agar panjang rantainya sesuai dengan kebutuhan saat digunakan di Lapangan. Grab hook ini juga digunakan pada berbagai macam industri yang menggunakan rantai sebagai peralatan pendukung pekerjaan. Berikut ini adalah contoh gambar dari Grab Hook ini :
















3. FOUNDRY HOOK
Foundry Hook digunakan pada aplikasi pengecoran, yaitu khususnya pada industri konstruksi. Berikut ini adalah contoh gambar dari foundry hook ini :
















4. SORTING HOOK
Sorting Hook ini digunakan pada aplikasi pengangkatan pipa-pipa, karena bentuknya disesuaikan dengan bentuk pipa. Sorting Hook ini digunakan pada tiap industri yang memiliki pipa-pipa sebagai pendukung pekerjaan. Berikut ini adalah contoh gambar dari sorting hook ini :
















5. BARREL HOOK
Barrel Hook ini digunakan pada aplikasi pengangkatan Drum-drum atau bisa juga disebut dengan Barrel. Barrel hook ini digunakan pada industri yang menggunakan Drum sebagai alat pendukung kegiatan pekerjaannya. Berikut ini adalah contoh gambar dari Barrel hook ini :
















6. SLIDING CHOCKER HOOK
Sliding Chocker Hook ini digunakan untuk mengikat atau mengunci barang yang akan diangkat dengan posisi choker ( menyekik / mengikat ) agar tidak terjatuh. Hook jenis ini banyak digunakan pada industri-industri berat yang banyak mengaplikasikan Lifting Equipment. Berikut ini adalah contoh gambar dari Sliding Chocker Hook ini :
















7. ANCHOR LINE HOOK
Anchor Line Hook biasa digunakan untuk winch line dalam aplikasi menambat kapal. Anchor Line Hook ini khusus digunakan hanya pada industri perkapalan. Berikut adalah contoh gambar dari Anchor Line Hook ini :
















8. SWIVEL HOOK
Swivel Hook adalah hook yang menggunakan penyambung yang memiliki poros sehingga dapat berputar saat mengangkat barang. Hook ini di design memiliki poros sebagai alat untuk menyeimbangkan beban saat berputar dan juga mempertahankan bentuk wire rope agar tidak cepat rusak. Hook ini dapat digunakan pada berbagai industri lifting. Berikut ini adalah contoh gambar dari Swivel Hook ini :
















9. TWISTED HOOK
Twisted Hook adalah hook yang memiliki bentuk penyambung agar sedikit berputar ( twist ). Fungsi dari hook ini adalah untuk aplikasi logging yaitu aplikasi yang melibatkan pengangkatan dan pendistribusian kayu di dalam ataupun di luar hutan. Berikut ini adalah contoh gambar dari twisted hook ini :
















10. CLAMP HOOK / TRACTOR HOOK
Clamp Hook atau bisa juga disebut dengan Tractor Hook adalah hook yang menggunakan penyambung / penghubung berbentuk seperti shackle. Hook jenis ini digunakn pada tractor atau truck pengangkat kayu pada aplikasi Logging. Hook ini digunakan sebagai penyambung rantai yang digunakan untuk mengikat kayu balok untuk diangkat atau dipindahkan. Berikut ini adalah contoh gambar dari Clamp Hook atau Tractor Hook ini :
















11. SHURLOCK HOOK
Shurlock Hook adalah Hook dengan pengunci otomatis yang jika dia diberi beban pada pengaitnya, maka hook ini akan mengunci secara otomatis. Shurlock Hook ini di Design untuk keamanan dalam penggunaan Hook sebagai alat angkat. Kegunaan dari Shurlock Hook ini idealnya yaitu digunakan untuk aplikasi Lifting tetapi tidak menutup kemungkinan hook ini juga bisa digunakan untuk aplikasi Towing. Berikut ini adalah gambar dari Shurlock Hook ini :
















Untuk pemesanan Hook yang kami jual, silahkan kunjungi website kami www.asmarines.com atau hubungi kami di ( 021 ) 691 9595

HOOK ATAU GANCO - www.asmarines.com

HOOK ATAU GANCO

Hook adalah alat yang digunakan untuk membantu mengangkat beban dengan cara dikaitkan. Biasanya Hook disambungkan pada wire rope sling ataupun rantai / chain sling.  Sebuah Hook angkat biasanya dilengkapi dengan kait pengaman untuk mencegah pelepasan dari kaitan wire rope sling ataupun rantai dari beban yang terpasang.

Gambar dari Hook


Bahan dasar pembuat hook adalah Alloy Steel dan Carbon Steel. Kedua bahan ini mempunyai karakteristik yang berbeda tetapi sama-sama memiliki working load yang tinggi. Untuk lebih jelasnya tentang perbedaan dari kedua bahan pembuat hook ini, saya akan menjelaskan sedikit tentang perbedaan dari kedua material ini :


- Alloy -
Alloy adalah besi yang mengandung kandungan karbon yang berubah-ubah dan juga dicampur dengan logam-logam lain seperti kromium, vanadium, molybdenum, nikel, tungsten dan sebagainya.
Jika diklasifikasikan menurut kadar karbonnya, besi alloy ini dibagi menjadi :
  • Low Alloy Steel, Jika elemen paduannya kurang dari 2.5 %
  • Medium Alloy Steel, Jika elemen paduannya antara 2.5 - 10 %
  • High Alloy Steel, jika elemen paduannya lebih dari 10 %
Tujuan dari ditambahkannya unsur-unsur logam tersebut adalah untuk :
  1. Untuk menaikkan sifat mekanik baja ( kekerasan, keliatan, kekuatan tarik dan sebagainya ).
  2. Untuk menaikkan sifat mekanik baja pada temperatur rendah.
  3. Untuk meningkatkan daya tahan terhadap reaksi kimia ( oksidasi dan reduksi ).
  4. Untuk membuat sifat-sifat spesial pada alloy steel ini.

- Carbon -
Baja karbon adalah baja yang mengandung kandungan atau campuran dari Machinem, Machinery, dan Mild Steel. Jika diklasifikasikan menurut campurannya, baja karbon ini dapat dibagi menjadi 3 yaitu :
  • Low Carbon Steel, terdiri dari campuran yang disebut diatas dengan kadar campuran 0.05 - 0.30 % dan memiliki sifat mudah ditempa dan mudah dibentuk dan dibengkokkan.
  • Medium Carbon Steel, terdiri dari campuran yang disebut diatas dengan kadar campuran 0.30 - 0.60 % yang memiliki sifat sulit dibengkokkan, dilas dan dipotong.
  • High Carbon Steel, terdiri dari campuran yang disebut diatas dengan kadar campuran 0.60 - 1.50 % yang memiliki sifat sangat sulit dibengkokkan, dilas dam dipotong.


Jika anda ingin melakukan pemesanan Hook atau Ganco, silahkan kunjungi website kami di www.asmarines.com atau hubungi kami di ( 021 ) 691 9595